Cara Memotret Dengan Modus Manual Di Kamera D-SLR
Cara memotret dengan modus manual di kamera D-SLR mungkin bukan menjadi pilihan bagi kebanyakan orang mengingat semuanya kini bisa dilakukan secara otomatis. Namun dengan menguasai penggunaan modus manual maka Anda juga akan menguasai pengaturan aperture dan kecepatan shutter dimana sangat berguna dalam setiap pemotretan.
Ingatlah bahwa apertur dan kecepatan shutter selalu bekerja berdampingan. Untuk mendapat eksposure yang sama, jika Anda mengubah salah satunya maka yang lain juga mesti dirubah.
Lakukan metering dari obyek bertonal menengah dimana standarnya 18% abu-abu namun untuk obyek yang bertonal menengah lainnya tidak masalah, lalu lihat skala eksposur di LCD atau viewfinder. Untuk mendapatkan eksposur yang tepat aturlah kecepatan shutter atau apertur.
Namun, 1/60 detik pada f/6 cocok untuk memotret pemandangan yang statis sedangkan 1/1000 detik pada f/4 paling tepat untuk menangkap foto action atau latar belakang yang buram.
Dengan Anda menggunakan modus manual pada kamera D-SLR, Anda bisa memperbaiki aperture dan kecepatan shutter sehingga dapat memastikan obyek pada gambar terekspos dengan baik pada kondisi pencahayaan yang ada.
Jika perubahan tingkat cahaya selama pemotretan atau posisi memotret berubah, Anda akan perlu mengecek eksposure lagi dan melakukan penyesuaian tertentu untuk mendapatkan eksposure yang tepat. Setelah Anda memahami cara memotret dengan modus manual, Anda akan terbiasa melakukannya.
Setting Kamera
Untuk teknik setting kamera pada modus manual, langkah pertama putar tombol modus yang terletak di bagian atas kamera pada posisi M. Pilih partial (bagian sentral 18% dari viewfinder) atau spot (sentral 2%) metering agar lebih akurat. Anda siap mengukur eksposure akurat dari obyek menggunakan sistem metering built-in.Mengatur Eksposur
Pilihlah apertur atau kecepatan shutter untuk menyesuaikan obyek. Ketika memotret lanskap atau bentangan pemadangan ruang yang tajam dapat dimaksimalkan, jadi aturlah aperture f/11 atau f/16. Pilihlah kecepatan shutter tinggi untuk membekukan gerakan dari obyek yang bergerak atau mengatasi guncangan kamera.Ingatlah bahwa apertur dan kecepatan shutter selalu bekerja berdampingan. Untuk mendapat eksposure yang sama, jika Anda mengubah salah satunya maka yang lain juga mesti dirubah.
Penggunaan Metering
Kamera memiliki pengukur cahaya internal canggih, yang ketika digunakan dalam modus manual akan memberi saran pada pengaturan eksposure optimal daripada mengaturnya secara otomatis, yang membuat Anda lebih leluasa mengendalikan gambar.Lakukan metering dari obyek bertonal menengah dimana standarnya 18% abu-abu namun untuk obyek yang bertonal menengah lainnya tidak masalah, lalu lihat skala eksposur di LCD atau viewfinder. Untuk mendapatkan eksposur yang tepat aturlah kecepatan shutter atau apertur.
Mempertimbangkan Obyek
Untuk menyesuaikan dengan obyek pilih kombinasi aperture dan kecepatan shutter yang pas. Misalnya, semua pengaturan eksposure berikut ini adalah sama : 1/160 detik pada f/16, 1/25 detik pada f/11, 1/250 detik pada f/8, 1/1500 detik pada f/5.6, atau 1/1000 detik pada f/4.Namun, 1/60 detik pada f/6 cocok untuk memotret pemandangan yang statis sedangkan 1/1000 detik pada f/4 paling tepat untuk menangkap foto action atau latar belakang yang buram.
Bidik Mid-Tones
Mengenali obyek dengan mid-tone perlu Anda pelajari, Mid-tone sendiri didefinisikan 18% abu-abu meski semua warna sebenarnya bisa menjadi mid-tone.Dengan Anda menggunakan modus manual pada kamera D-SLR, Anda bisa memperbaiki aperture dan kecepatan shutter sehingga dapat memastikan obyek pada gambar terekspos dengan baik pada kondisi pencahayaan yang ada.
Jika perubahan tingkat cahaya selama pemotretan atau posisi memotret berubah, Anda akan perlu mengecek eksposure lagi dan melakukan penyesuaian tertentu untuk mendapatkan eksposure yang tepat. Setelah Anda memahami cara memotret dengan modus manual, Anda akan terbiasa melakukannya.